Susahnya Sakit di Era Covid
Rumah sakit banyak menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk seluruh pengunjung, mulai dari pasien, keluarga atau pendamping pasien, hingga orang-orang yang bekerja di rumah sakit.
Ya bukan tanpa alasan sih, semua itu demi kepentingan, dan kebaikan bersama, karena dengan menaati protokol kesehatan, lalu menerapkan menjadi kebiasaan baik untuk aktifitas yang lebih baik.
Ok sedikit intro aja, selanjutnya isinya penuh ceramah dan kutbah jum'at.
Yaaa sakit, ya sakit, emang udah wayahnya sakit, protokol kesehatan mah harus diterapkan, yang sakit itu kalo orang sakit datang ke rumah sakit untuk berobat, dan ternyata sakitnya bukan covid, terus ditelantarkan, dan dibilang covid seperti orang-orang di wisma atlit, terus pelayananmu di skip, siap-siap aja minimal pasti hatimu sakit, naudzubillah kalo sampe koid.
Memang sakit selama covid ini begitu meresahkan, bagaimana tidak kita dipaksa berjuang untuk stay at home, work from home, tapi apakah your money selalu di home ?
Gw rasa gak berlaku buat masyarakat menengah ke bawah seperti gw, bagaimana tidak, alih-alih galaknya industri 4.0 penyesuaian pekerjaan tetap mengharuskan user datang, dan login di kantor atau perusahaan dia bekerja, mengharuskan untuk tetap bekerja dengan protokol kesehatan yang harus diterapkan.
Lantas bagaimana, dengan sektor lain ?
Sektor yang niche pekerjaannya harian, offline keras, memaksa untuk bersosialisasi, Ga kerja, ga makan, seperti ojol, sopir, petani, dan buruh keras lainnya ?
Apakah sudah ada penyesuaian kesejahteraan, juga apakah mereka bisa mendapatkan tunjangan kesehatan dikala sakit, dan bisa dapat uang jika stay at home ?
Ya jangan nanya saya .. *awokwok
Sakit itu rahasia tuhan, semua orang pasti merasakan dan diberikan sakit, minimal sakit hati pasti pernah lah. :'(
Intinya era sakit selama covid itu begitu meresahkan, mau kalian sakit batuk karena makan seblak, tes hasilnya reaktif bisa dikatakan positif, ya semua itu memang paradoks, dan hari-hari yang dilalui pun bisa saja akan terasa begitu ambigu, karena kesal, dan merasa compang akan sandaran yang tepat itu dimana. *ya dituhan laa, yakali mantan
Jadi selama era covid ini beberapa orang memiliki kemampuan untuk survive di tengah pandemi, dengan tetap stay at home, namun ada juga yang bisa stay at home dengan work from home, tetapi yang lain tidak bisa, karena jenis pekerjaan yang memaksa bahkan, kondisi gapunya kerjaan, atau kena phk, atau rest from home karena tidak ada biaya berobat di rumah sakit.
Hingga mereka yang tidak bisa dari kesemuanya di atas itu pasti ada, dan kenyataanya banyak di bangsa ini, karena hal yang berbalik itu, semuanya dilakukan juga diupayakan untuk tetap jalan, demi dapur yang terus ngebul, ditengah kondisi pemerintah yang banyak ngibul.