Penuhi Ramadhan ini dengan Inspirasi dan Memberi


Kita semua tentu tahu betapa luar biasa rasanya saat kita diberi sesuatu oleh orang lain. Namun, kebahagiaan dari mendapatkan sesuatu hanya bertahan sebentar saja, tetapi kebahagiaan batin akan datang ketika kita menolong orang lain memiliki kehidupan yang lebih baik. Memberi dengan hati yang tulus akan membuat hidup kita dipenuhi oleh suka cita dan menyegarkan jiwa kita.

 

Memberi adalah salah satu jalan untuk kita berpindah dari hidup yang berpusat pada diri sendiri dan memungkinkan kita untuk berkembang melampaui keterbatasan manusiawi. Kebahagiaan sejati terletak pada tindakan memberi tanpa mengharapkan balasan.

Advertisement here

Penuhi Ramadhan ini dengan Inspirasi dan Memberi


Kita semua tentu tahu betapa luar biasa rasanya saat kita diberi sesuatu oleh orang lain. Namun, kebahagiaan dari mendapatkan sesuatu hanya bertahan sebentar saja, tetapi kebahagiaan batin akan datang ketika kita menolong orang lain memiliki kehidupan yang lebih baik. Memberi dengan hati yang tulus akan membuat hidup kita dipenuhi oleh suka cita dan menyegarkan jiwa kita.

 

Memberi adalah salah satu jalan untuk kita berpindah dari hidup yang berpusat pada diri sendiri dan memungkinkan kita untuk berkembang melampaui keterbatasan manusiawi. Kebahagiaan sejati terletak pada tindakan memberi tanpa mengharapkan balasan.

 

Mengapa memberi ?

Saat orang-orang ditanya tentang hal ini, jawabannya bermacam-macam : Karena ini kehendak Tuhan, agar saya merasa lebih baik, saya ingin berbagi, orang lain membutuhkan, karena itu adalah hal yang baik.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang kita rasakan saat kita memberi ?

Tentunya saat kita memberi dengan tulus, ada perasaan puas dan bahagia di dalam batin kita. Sewaktu kita memberi, fokus hidup kita tidak lagi terfokus hanya pada diri sendiri, masalah dan tantangan yang kita hadapi. Memberi akan membuka kesempatan untuk kita melampaui dunia kita sendiri dan melihat dari sudut pandang yang jauh lebih luas. Kita akan menyadari bahwa permasalahan hidup yang kita hadapi tidaklah signifikan jika dibandingkan dengan penderitaan yang dirasakan oleh orang lain.


Memberi tidak melulu soal materi, seperti yang banyak dikatakan pula oleh KH Yusuf Mansur, sosok ustaz kondang yang terkenal dengan sedekah, “memberi itu tidak memandang kamu kaya atau miskin, namun jiwa yang besar untuk bergerak memberi dengan kemampuan kita sendiri”.
Mungkin sedikit klise, bagaimana memberi jika tidak punya materi, apakah kita harus memberi dengan senyum yang notabene sebagian dari sedekah, yang sedekah itu termasuk kategori memberi ?
Tidak kok, memberi itu sangat-sangat luas maknanya, hal itu sering juga diajarkan oleh salah satu mas-mas saya, yang juga seorang praktisi langsung kepada Unggul yang mengajarkan besarnya jiwa dan rasa memberi untuk sesama. 

Banyak Kejadian yang membuat 

 meruntut dengan memediumisasi disini, karena banyak lakon yang related dengan apa yang dialami dalam setiap pelajaran kehidupan.
Sebagai senior, sikap memberinya patut diacungi jempol bagaimana dalam sebuah contoh kecil mas-mas ini rela menyisihkan bisyarohnya yang tidak jauh lebih besar dari range sallary lulusan smk yang kerja di astra maupun perusahaan multinasional lain di negara ini.





Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url