Aku dan 666 Ngawi



 Tulisan ini bukanlah artikel kritik, sindiran, ataupun keluh kesah yang biasa sea tuangkan ke platform website blog ini, bukan. Justru, tulisan ini adalah penjelmaan rasa syukur sea terhadap kota kelahiran yang saat ini sedang berulang tahun, Kabupaten Ngawi. Sebuah bentuk ucapan selamat yang sea tuangkan dalam bentuk tulisan ini tentu tidak akan mampu menerjemahkan maksud sebenarnya dari isi perasaan dan pikiran sea terhadap kota ini. Walaupun bersifat personal, namun sea harap warga Ngawi yang membaca ini dapat merasakan apa yang sea ungkapkan mengingat kemiripan kita mengenai pengalaman hidup di kota yang sama. Ya, kita disatukan karena letak geografis dan budaya, dan sea harap menjadi pemantik kita (Warga Ngawi) untuk terus menjalin ikatan yang kuat akan kota ini dan masyarakatnya.


Pada ulang tahun Kabupaten Ngawi yang ke-666 kita telah melihat bagaimana Kabupaten Ngawi bertransformasi ke arah yang lebih baik. Penghargaan demi penghargaan telah diraih pemerintah kabupaten karena transformasi yang dirasa oleh orang lain telah mengangkat kualitas hidup masyarakat. Dari yang nampak, kita melihat bagaimana wajah Ngawi telah berubah banyak hanya dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Walaupun beberapa tahun belakangan sea jarang singgah dalam waktu yang lama di kabupaten ini, setiap sea pulang selalu ada saja yang baru dan berganti.


666 tahun adalah waktu yang lama bahkan termasuk kabupaten tua di Indonesia. Tentu, kabupaten ini telah membangun fondasi yang kuat untuk “lepas landas”. Alangkah sebuah keputusan yang bijak apabila Ngawi semakin berfokus kepada bagaimana meningkatkan taraf perekonomian warga Ngawi secara mikro. Pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dilihat dalam dua sudut pandang, secara agregat (yang selama ini pemerintah lakukan) dan secara praktikal di lapangan (kepada warga Ngawi utamanya di kategori pendapatan menengah ke bawah).  Perlu diakui masih ada kekurangan di sana sini. Walaupun begitu, perlu diakui juga Ngawi saat ini telah berjalan ke arah yang benar. Hanya waktu yang akan menjawab apakah Kabupaten Ngawi akan mencapai apa yang dicita-citakan oleh pemerintah maupun warganya.


Untuk warga Ngawi sendiri, ini adalah tempat dimana sebagian (atau bahkan semua) dari mereka bersekolah, bekerja, membangun keluarga, bahkan menghabiskan masa tua. Ngawi memiliki arti yang spesial untuk setiap orang yang pernah hidup didalamnya. Mungkin, bagi sebagian dari kita kota ini telah menjadi tempat lahirnya kenangan manis dan pahit tentang hidup. Jatuh cinta, patah hati, kegembiraan akan mimpi yang tercapai, hingga kehilangan orang tersayang. 


Kenangan-kenangan itulah yang membuat kita secara perlahan memiliki ikatan yang kuat terhadap Ngawi. Kenangan yang membuat kita ingin kembali lagi ke tempat ini seberapa jauhnya diri kita saat ini berada. Barangkali, keinginan untuk kembali karena  keterikatan itulah yang disebut orang-orang ahli sebagai sense of place. Ya, bagi sea, sense of place itulah yang membuat sea selalu kembali. Bak lagu For Revenge di  album "second chance" yang setiap mudik sea putar, mungkin demikian pulalah, rasa itu yang membuat sea mengartikan kembali ke Ngawi sebagai “pulang”, karena secara tidak sadar otak sea sudah menganggap Ngawi ini sebagai rumah. 


Selamat ulang tahun yang ke-666 Kabupaten Ngawi. Tetaplah menjadi Ramah, tempat yang nyaman dan aman untuk warga-warganya. Tetaplah menjadi tempat yang memiliki arti sense of place bagi setiap orang yang hidup didalamnya. Semoga yang dimimpikan oleh kabupaten ini dan seluruh warganya segera tersemogakan. Salam dari kami, warga Ngawi yang selalu menunggu dan bermimpi untuk kembali di suatu masa dimana akhirnya dibutuhkan.




Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url