Ngapain Jadi Petani Mending Live di TikTok dapet Duwet

 

PT Sadboor

Diakui atau tidak, saat ini profesi petani masihlah dipandang sebelah mata. Untuk itu, mari kita mengelaborasi, dan berkolaborasi bahu membahu untuk bantu mereka, berikan pikiran pikiran terbaik kita, dan yang paling utama, dukung hasil produksi mereka dengan keberpihakan yang baik.

Sebelumnya adakah yang punya ide apa yang harus dilakukan supaya petani-petani kita bisa hidup lebih sejahtera dan banyak yang tertarik jadi petani masa depan?

Coba bayangkan, Apabila suatu hari, ketika kalian bertanya kepada anak kita, murid kita, keponakan kita, anak-anak kecil tentang apa cita-cita mereka di masa depan?


Kemudian mereka menjawab, "Kapal Lawd"
Eh maksudnya langsung straight menjawab "Petani" kak!

Akankah respon kita kemudian bahagia? bangga? memberikan dukungan? atau malah sedih?


Kalau sea pribadi yang notabene pernah bertanya di hadapan para siswa tingkat sma/sederajat, mengungkap bahwasanya ketika ditanya apa cita-cita atau rencana terdekat mereka,  mostly mereka menjawab ingin bekerja di Korea, Jepang, Hongkong dan negara Asia timur lainnya tanpa ada satu profesi yang menyebut disitu secara jelas petani, emmmm sisanya kali ada mas yang bercita-cita jadi petani,  ya kalaupun sisanya paling ngikut-ikut jawab kayak temennya, axa (TKI) lagi.


Ga salah sih namanya juga cita-cita, namun disini jika kita melirik contoh seperti gambar yang ada di thumbnail awal, yakni ada cerita lagi tentang sebuah kampung di Sukabumi yang mulanya dulu adalah kampung petani, yang kini sukses menjadi kampung TikTok karena warganya kini banyak beralih profesi menjadi TikToker dengan penghasilan sampai 1jt/hari

Ada perasaan seneng, karena para petani bisa mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Namun, ada juga perasaan resah. Karena ketika para petani tidak lagi merasa bisa mendapatkan kesejahteraan dari ladangnya, lantas beberapa tahun kedepan, siapa yang akan menjadi petani??

Memang tata niaga perdagangan kita semakin kesini semakin tidak berpihak kepada para petani, namun apakah akan terus dibiarkan seperti ini? apakah tidak ada yang bisa dilakukan?

Entahlah sea sendiri jika ditanya juga belum bisa menjawab secara konkrit, yang bisa sea lakukan adalah berusaha, dan tetap aware terhadap siklus yang terjadi saat ini, tidak hanya sekedar berusaha dan meminta, namun sea juga mulai take action dengan membuat startup sea yang ke-8, banyak amat mas unggul pasti rich ea? aamiin

Sengaja sea spill out daripada slap it out sampe kedelapan kalinya karena memang yang sebelumnya mah masih trial tapi gabisa survival lur, ya sekaligus biar tau kalo bikin perusahaan rintisan itu yo abot lur, makane sea minta doanya, dukungannya, untuk sekarang mencoba come back lagi, terkait startup-nya sendiri itu bergerak di bidang Agrobisnis dengan status saat ini berada di posisi seed funding membawa brand Tani Unggul

buat kamu, antum, dan dulur-dulur semua yang membaca ini sampai selesai sea ucapkan terimakasih, dan sea ingin membuka kerjasama, serta dengan senang hati mari bisa hubungi sea kembali.
udah itu aja kita lanjut ke jenjang yang lebih serius ✨




Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url