3 Faktor yang Menghancurkan Peradaban
Peradaban yang maju dan berkelanjutan memerlukan landasan kuat dalam tiga aspek utama: keluarga, pendidikan, dan kepemimpinan. Apabila salah satu dari ketiga aspek ini runtuh, peradaban akan mengalami degradasi moral, penurunan kualitas hidup, dan hilangnya arah. Beberapa waktu lalu saya ngobrol dengan Ustaz Furqon sosok akademisi lulusan Pondok Pesantren Modern Gontor menyebebutkan bahwa berbagai macam faktor dan asas luhur dalam mendirikan peradaban akan sia-sia jikalau tiga hal ini sedikit-demi sedikit dirasakan menghantam faktor yang baik itu, artinya hanya butuh tiga cara dalam menghancurkan peradaban, lantas apa saja itu ?
1. Menghancurkan Keluarga sebagai Pilar Utama
Keluarga adalah pondasi utama yang membentuk karakter individu. Saat unit keluarga melemah, peran keluarga sebagai pembentuk moral, etika, dan norma dalam masyarakat akan hilang. Tanda-tanda kehancuran keluarga dapat terlihat dari peran orang tua yang semakin berkurang, perceraian yang meningkat, serta hilangnya komunikasi yang sehat antar anggota keluarga. Pada konteks ini yang paling vital adalah peran dari ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, ketika keluarga kehilangan arah dan tujuan, generasi penerus tidak lagi memiliki teladan atau pola asuh yang baik. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak tumbuh tanpa nilai moral yang kuat, menyebabkan perilaku negatif dalam masyarakat dan berujung pada kemerosotan sosial dalam peradaban.
2. Menghancurkan Pendidikan: Kebodohan sebagai Ancaman Besar
Pendidikan adalah senjata terkuat untuk menjaga dan mengembangkan peradaban. Jika pendidikan dihancurkan, masyarakat akan menjadi bodoh dan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang merusak. Kehancuran pendidikan dapat terjadi melalui manipulasi kurikulum, kurangnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas, atau upaya-upaya untuk memprioritaskan kepentingan politik di atas kebutuhan intelektual masyarakat. Tanpa pendidikan yang baik, masyarakat akan kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis, memahami hak dan tanggung jawabnya, serta memperjuangkan kebaikan bersama. Akibatnya, masyarakat mudah dipecah belah dan tidak memiliki kemampuan untuk membangun peradaban yang kuat dan berkelanjutan.
3. Menghancurkan Pemimpin atau Panutan: Kehilangan Arah dan Inspirasi
Pemimpin atau tokoh masyarakat adalah panutan yang diharapkan menjadi teladan bagi perilaku dan keputusan yang bijaksana. Ketika tokoh-tokoh ini rusak atau tidak menjalankan perannya dengan benar, masyarakat akan kehilangan arahnya. Pemimpin yang korup, tidak jujur, atau lebih mementingkan diri sendiri dapat menghancurkan kepercayaan masyarakat dan merusak moral mereka. Hilangnya figur pemimpin yang bertanggung jawab akan menyebabkan ketidakstabilan sosial, konflik antar kelompok, dan ketidakmampuan masyarakat untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan yang ada.
Keluarga, pendidikan, dan kepemimpinan adalah pilar-pilar peradaban yang saling terkait. Apabila ketiganya dihancurkan, peradaban akan mengalami keruntuhan secara perlahan. Oleh karena itu, menjaga integritas keluarga, kualitas pendidikan, dan nilai-nilai kepemimpinan yang baik adalah kunci untuk membangun dan mempertahankan peradaban yang bermartabat dan maju, jika merasa faktor pertama baik dan faktor pendidikan juga masih baik-baik saja, terus hanya faktor kepemimpinan yang bermasalah baiknya harus gimana mas unggul bayu ? ea jangan tanya sea, tanya aja akun pemimpinnya, mengatasi masalah itu yang harus diatasi yang diatas *awokwokwok



