Pemuda Desa dan Mimpi Digital yang Dibungkus Plastik
Indikator Emas yang Tak Pernah Menyentuh Tanah
Indonesia Emas 2045 diukur melalui indikator-indikator ajaib: pertumbuhan ekonomi 7%, indeks pembangunan manusia "sangat tinggi", dan swasembada pangan yang diiklankan lewat video TikTok petani "senang" memanen padi dengan filter gemerlap. Tapi di balik layar, tak ada yang peduli bahwa angka-angka itu adalah fantasi statistik yang tak berkorelasi dengan realita.
Pemuda desa akan melihat kampanye #IndonesiaMaju lewat video drone yang merekam gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, sementara jalan di kampung mereka masih berlubang sebesar kolam renang.
Petani akan disuguhi konten "teknologi pertanian modern" yang viral, sementara pupuk tetap langka dan harga gabah dihargai lebih murah dari segelas kopi kekinian.
Buruh migran akan bangga mendengar Indonesia disebut "Macan Asia Baru", tapi gaji mereka tetap kalah dengan upah robot di pabrik orang kaya.
Kebahagiaan Palsu dalam 15 Detik
Negara telah menemukan formula baru kebahagiaan: "Jika rakyat tidak bisa makan, beri mereka konten."
Daripada membangun irigasi, pemerintah lebih memprioritaskan bayar buzzer untuk memviralkan tagar #IndonesiaMakmur.
Daripada menciptakan lapangan kerja, lebih mudah membuat challenge TikTok #GenerasiEmas2045 di mana anak muda menari dengan bendera merah putih sambil mengantri di lokasi rekrutmen TKI.
Daripada memastikan akses pendidikan merata, lebih efektif menggelar webinar "Indonesia Juara" yang diisi motivator bayaran.
2045: Negeri Para Penonton
Di tahun emas itu, Indonesia benar-benar digdaya tapi hanya di dunia maya. Rakyat akan menjadi penikmat pasif kemajuan bangsa melalui layar HP, sementara kehidupan nyata tetap terasa seperti mode hardcore survival.
Pemuda desa tidak lagi memimpikan tanah subur, karena lebih mudah jadi content creator yang menjual mimpi kemajuan.
Ibu-ibu tidak lagi protes saat minyak goreng langka, karena mereka sibuk mengikuti giveaway beras dari seleb TikTok.
Pemerintah tidak perlu repot membangun infrastruktur, karena rakyat sudah terhipnotis oleh animasi render jalan tol yang "akan dibangun".
Kejayaan itu tak ditandai dengan kembalinya kedaulatan kepada tangan rakyat cuih, apa itu kedaulatan rakyat? Indikator Indonesia Emas 2045 adalah angka-angka semu, indeks-indeks kuantitatif buatan negara, kebahagiaan palsu yang kesemuanya bakal ramai dikampanyekan negara lewat influencer bayaran dan buzzer budiman. Tahun 2045 nanti, mayoritas masyarakat akan menonton kejayaan Indonesia di dunia maya sambil memegang perut yang keroncongan karena tak bisa makan.
Ketika 2045 tiba, kita semua akan merayakan Indonesia Emas versi digital. Sementara di dunia nyata, kita tetap terjajah oleh ilusi kemajuan yang dikemas dalam bentuk video 15 detik.
Tapi, hey setidaknya kita punya TikTok untuk mengalihkan lapar, bukan?

